30 detik adalah waktu yang magis bagi para entrepreneur, CEO dan pemasar. Dalam waktu yang singkat itulah penjualan-penjualan besar banyak terjadi, pesan-pesan penting tersampaikan dan impresi yang kuat bisa ditanamkan. Pembicaraan singkat 30 detik itu biasa disebut sebagai elevator pitch, seni menjual dalam waktu yang sangat singkat.
Para investor, pebisnis dan pembeli potensial adalah orang-orang yang sering kita jumpai dalam kondisi waktu dan tempat yang kurang “ideal”, kadang di lorong, kadang di kendaraan umum, di elevator/lift dan kadang beberapa detik ketika sebuah workshop atau seminar selesai. Dalam kondisi seperti inilah diperlukan penguasaan teknik elevator pitch bagi para entrepreneur, sehingga sesingkat apapun peluangnya tetap bisa diubah menjadi waktu “presentasi” yang efektif.
Elevator Pitch juga biasanya digunakan oleh para CEO, manager ataupun para marketer untuk menyampaikan ide dan gagasannya kepada klien atau partner kerja. Metode ini juga sangat ampuh untuk kamu yang sedang mempersiapkan presentasi project/product di depan publik agar panelis atau audience dapat fokus dan tertarik dengan apa yang kamu bicarakan.
Dinamakan elevator pitch sendiri karena teknik pithching ini memang sangat singkat, kira-kira durasi waktunya sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk naik lift sehingga semua yang disampaikan harus padan, efektif namun tetap menarik.
Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengasah skill elevator pitch ini, simak beberapa hal berikut:
Kenali dan Definisikan Core Bisnismu
Mengenali core bisnis sendiri? Memang ada entrepreneur yang tidak mengenali core bisnisnya? Ada satu indikator kecil yang bisa kita lihat apakah kita mengenali dengan baik bisnis kita sendiri atau tidak, yaitu ketika bertemu dengan orang yang baru kenal dan ditanya apa bisnismu? lalu kita butuh jeda satu sampai dua detik untuk memformulasikan penjelasan tentang bisnis kita maka kita sebenarnya kurang mengenali bisnis kita sendiri, atau setidaknya kurang yakin.
Temukan Sisi Paling Unik dan Menarik dari Bisnismu
Waktu presentasi dalam teknil ini sangat singkat, sehingga hanya hal-hal yang paling penting dan paling menarik saja yang boleh disampaikan. Itu sebabnya sangat penting mengeksplore dan menggali sedalam mungkin apa saja bagian-bagian bisnis kita yang paling menarik bagi calon investor maupun klien.
Tulis Narasi Elevator Pitch mu
Menuliskan narasi singkat untuk bahan presentasi sangat penting guna memastikan isi nasrasinya padat, runut, namun tetap menarik. Dengan menuliskan narasinya kita juga lebih mudah melakukan evaluasi apakah kontennya sudah sesuai atau belum. Cara menuliskan konten bisa dengan memakai prinsip piramida terbalik, bagian yang memberikan impact terbesar dan paling menarik ditaruh di awal narasi, disusul bagian yang lainnya, sehingga kapanpun lift berhenti maka pesan paling penting sudah tersampaikan. Yang tidak kalah penting juga adalah menemukan kalimat pembuka yang menarik, jika kalimat pembukanyan tidak menarik maka kemungkinan besar presentasi singkat itu sjudah gagal.
Temukan Korelasi Antara Bisnismu dengan Orang yang Kamu ajak Berkomunikasi
Jika orang yang akan ditemui bisa kita ketahui sebelumnya, misalnya dalam konteks ini adalah pemateri suatu pelatihan atau kegiatan lainnya, maka ada baiknya melakukan sedikit riset terlebih dahulu terkait orang tersebut, sehingga saat elevator pitch kita bisa mengkaitkan antara bisnis kita dengan orang yang kita ajak bisacara.
Ulang dan latih Hingga Menjadi Natural
Naskah elevator pitch yang sudah dituliskan sebelumnya dibaca dan dilatih berulang-ulang hingga hafal tapi tetap natural. Walaupun naskah tersbut sudah dihafal namun tetap harus menyisakan ruang untuk improvisasi, karena bagaimanapun elevator pitch adalah komunikasi, dan komunikasi selalu berjalan dengan dua arah.
Untuk melatih skil ini kamu bisa mengajak temanmu sebagai partner berlatih, sekaligus meminta evaluasi jika ada bagian-bagian yang dirasa masih butuh improvisasi.
Teknik elevator pitch ini bisa dipraktekkan dibanyak situasi, tidak hanya di elevator/lift, tapi juga di kendaraan umum, antrian dokter, antrian belanja, coffee break workshop dll. Dengan mengasah teknik ini maka sesingkat apapun waktu dan kesempatan datang maka kita tetap bisa mengoptimalkannya.